Kaka: Antara Milan dan Madrid
Juara Football Indonesia - Susah tidak untuk lihat permintaan kewarganegaraan Italia yang diserahkan Ricardo Kaka menjadi suatu yang dia kerjakan untuk AC Milan. Untuk apakah juga Kaka memperjuangkan kewarganegaraan di negara yang team nasionalnya tidak dapat dia bela?
Kaka sah jadi masyarakat negara Italia pada 12 Februari 2007. Saat dia menunjukkan paspor Italianya sambil tersenyum, Kaka seperti mengatakan ‘Aku senang di Milan serta saya ingin tinggal di sini selama-lamanya.’ walaupun malam itu bukan kalimat yang keluar dari mulut Kaka.
Antara Milan dan Madrid |
Pengakuan berterus-terang Kaka tentang pilihannya untuk lebih baik bertahan di Milan daripada geser ke club lainnya baru betul-betul terlontar pada 2009, waktu isu kepindahannya ke Manchester City berhembus kencang. Itupun sebab keadaan mewajibkan, bukan sebab Kaka tidak sempat tunjukkan kecintaannya pada Milan.
Jika Milan ingin menjualku,” kata Kaka seperti diberitakan The Times, “aku akan duduk serta membicarakannya. Saya jelaskan saat club tidak punya niat menjualku, saya pasti akan bertahan.
Penawaran 100 juta paun yang hadir di dalam musim pasti begitu merayu. Pada 19 Januari 2009, Silvio Berlusconi mengakhiri isu dengan mengatakan “Kaka bertahan di Milan. Dia menampik uang yang di tawarkan serta dia akan tidak minta penambahan jumlahnya. Dia lebih senang bertahan di Milan.”
Berlusconi, yang bicara melalui Stasiun TV Italia 7, memberikan: “Uang bukan hal yang mutlak untuk Kaka. Dia bertahan bersama dengan kami. Ada yang lebih terpenting dari uang. Kami bahagia. Kami menawari sang pemain untuk memperhitungkan ketetapannya serta memperoleh keuntungan besar untuk dianya, akan tetapi dia berpedoman nilai-nilai yang tambah tinggi.”
“Keputusan ini bergantung saya serta bergantung dia juga. Saat saya dengar jika dia pilih untuk bertahan, jika dia fikir dia akan tidak melupakan peluang besar serta jika dia lebih pilih nilai-nilai bendera kami, nilai-nilai kedekatan serta pertemanan, kehangatan serta kasih sayang yang diperlihatkan beberapa simpatisan akhir-akhir ini, saya jelaskan ‘hore’ serta kami berpelukan. Kaka bertahan di Milan.”
Kaka bertahan di Milan karenanya yang dia kehendaki. Akan tetapi kontrol penuh keadaan bukan kepunyaannya. Selanjutnya Kaka -- yang oleh salah satunya jurnalis yang ikuti perjalanan karirnya dikatakan sebagai ‘pria yang begitu baik di profesi yang penuh dengan orang berengsek’ geser juga. Bukan ke City, tetapi Real Madrid.
Masih tetap di 2009, pada Juni, diberitakan jika Florentino Perez ajukan penawaran sebesar hampir 70 juta paun pada Milan untuk membawa Kaka. Lebih kecil dari penawaran City enam bulan awal mulanya, akan tetapi Milan begitu memerlukan uang.
“Kami makan siang serta terlibat perbincangan tentang Kaka,” tutur Galliani pada La Gazzetta dello Sport sesudah tertangkap camera berjumpa dengan Perez bersama dengan Bosco Leite, bapak sekaligus juga agen Kaka, di Madrid. “Saya tidak menyangkal. Negosiasi ada, akan tetapi persetujuan belumlah terwujud.”
Menjustifikasi penjualan pemain yang telah sepenuh hati membela Milan, Galliani memberikan: “Kita semua miliki hati, akan tetapi nilai yang ada telah demikian rupa sampai bahkan juga mereka yang berhati besar juga mesti melawan ini serta memperhitungkannya sendiri.”
“Kaka sampai kini berlaku baik, belum pernah minta rekonsilasi atau perpanjangan kontrak. Dia telah enam tahun di sini serta memenangkan semua yang dapat dimenangi. Akan tetapi kami tidak bisa kehilangan 70 juta paun. Fakta kepindahan Kaka ekonomis.”
Kaka sendiri dikit bicara tentang kepindahannya dari Milan. “Sekarang opera sabun ini telah selesai,” tutur sang pemain seperti diberitakan Guardian. “Detail yang ketinggalan cuma tinggal kontrol kesehatan, serta saya telah menjalaninya. Negosiasi telah ditutup serta saya sudah mengakhiri kepindahanku ke Madrid.”
“Semua yang kulakukan untuk Milan kulakukan berdasarkan persetujuan bersama dengan, semenjak saya datang sampai saya pergi ini hari. Saya pergi melalui pintu depan. Saya sudah memenangkan semua yang dapat kumenangi menjadi pemain serta ini motivasi baru untukku.”
Pada 8 Juni 2009, kepindahan Kaka ke Madrid di konfirmasi. Dua titel serta 120 laga berlalu, Kaka kembali mengenakan seragam merah-hitam sesudah kontraknya di Madrid habis serta tidak diperpanjang.
A number with meaning or give meaning to a number? https://t.co/ZtDK0ifVpF— Kaka (@KAKA) 13 Desember 2018
#CeritaBola
Post a Comment